Panduan Shalat 5 Waktu

Panduan Shalat 5 Waktu


Shalat wajib 5 (lima) waktu yaitu Dhuhur (dzuhur), Ashar, Maghrib, Isya' dan Subuh hukumnya fardhu (wajib) dan salah satu tiang utama dalam Islam di samping shahadat, puasa Ramadhan, zakat dan haji. Oleh karena itu, melakukan shalat lima waktu setiap hari adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimah selagi dia masih bernafas. Kecuali, karena sebab adanya udzur yang ditentujan oleh syariah seperti haid, nifas, gila, lupa, tertidur. Itupun harus diganti (qadha) pada waktu yang lain, apabila faktor penyebab tidak solat tersebut tidak ada lagi. Misalnya, tidak shalat subuh karena tertidur, maka dia harus mengqadha-nya begitu dia bangun. Yang tak kalah penting adalah mengetahui tata cara shalat dengan benar. Berikut tuntunan tata cara shalat fardhu.

  1. Syarat Sahnya Shalat
  2. Waktu Shalat 5 (Lima) Waktu
  3. Rukun/Bacaan dan Gerakan yang Wajib dalam Shalat
  4. Perkara yang Membatalkan Shalat
  5. Gerakan dan Bacaan Sunnah dalam Shalat
  6. Bacaan Doa Saat Shalat dan Setelah Shalat 5 Waktu
    1. Bacaan Doa Iftitah
    2. Bacaan Doa Tasyahhud (Tahiyat) Awal
    3. Bacaan Doa Tasyahhud (Tahiyat) Akhir
    4. Bacaan Doa antara Dua Sujud
    5. Bacaan Doa Setelah Rukuk
  7. Niat Shalat Fardhu 5 Waktu
  8. Bacaan Dzikir Wirid Doa Setelah Shalat 5 Waktu
    1. Bacaan Wirid Dzikir Pendek
    2. Bacaan Wirid Dzikir Panjang
    3. Bacaan Doa Setelah Shalat 5 Waktu
  9. Tanya Jawab Seputar Shalat
    1. Hukum Shalat Orang Yang Memegang Daging Babi dan Makan Minyak Babi


I. SYARAT SAHNYA SHALAT

Khusus poin no. 1 adalah syarat khusus untuk shalat lima waktu. Sedangkan untuk poin 2 dan 3 berlaku untuk semua shalat, baik fardhu atau sunnah.

1. Masuk waktu shalat: shalat lima waktu baru sah apabila dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan. Misalnya, shalat dhuhur harus dilaksakan pada waktu dzuhur. Kecuali shalat qadha. Maka, boleh bahkan dianjurkan melaksanakan shalat qadha sesegera mungkin saat ingat.

2. Suci dari hadats besar dan hadats kecil: hadats besar adalah haid, nifas dan junub (keluar sperma). Untuk mensucikannya harus dengan mandi junub atau jinabat. Hadats kecil adalah kentut dan menyentuh wanita bukan mahram. Cara mensucikannya adalah dengan berwudhu.

3. Suci badan, pakaian dan tempat shalat dari najis. Perkara najis adalah darah, segala kotoran (tinja) hewan atau manusia, bangkai (binatang yang mati tanpa disembelih secara syariah), anjing dan babi. Cara mensucikannya adalah dengan air. Khusus najis anjing dan babi harus disucikan tujuh kali siraman air dan salah satunya dicampur dengan tanah menurut madzhab Syafi'i.

4. Menutup Aurat. Aurat (anggota badan yang harus ditutupi) laki-laki adalah antara pusar sampai lutut. Sedang aurat perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali wajah dan telapak tangan.

5. Menghadap Kiblat


II. WAKTU SHALAT LIMA WAKTU

1. Shubuh: Waktu Shubuh diawali dari munculnya fajar shaddiq, yakni cahaya putih yang melintang di ufuk timur. Waktu shubuh berakhir ketika terbitnya Matahari.

2. Dhuhur, dzuhur atau zuhur. Waktu dzuhur diawali jika matahari telah tergelincir (condong) ke arah barat, dan berakhir ketika masuk waktu Ashar.

3. Ashar. Waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Ashar berakhir dengan terbenamnya Matahari.

4. Maghrib. Waktu Maghrib diawali dengan terbenamnya Matahari, dan berakhir dengan masuknya waktu Isya.

5. Isya, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Isya' diawali dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit barat, dan berakhir hingga terbitnya fajar shadiq keesokan harinya.


III. RUKUN SHALAT LIMA WAKTU

Rukun sholat atau perkara yang wajib dilakukan saat menjalankan shalat. Rukun shalat ini berlaku untuk shalat fardhu atau sunnah. Jumlahnya ada 14 sebagai berikut:

1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ikhram. Yaitu takbir pembuka shalat.
4. Membaca Al-Fatihah
5. Ruku’ (membungkukkan badan)
6. I’tidal (bangun dari ruku')
7. Sujud
8. Duduk diantara dua salam
9. Duduk pada tasyahud (tahiyat) akhir
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat Nabi yaitu allahumma shalli 'ala sayidina Muhammad wa 'ala ali sayidina Muhammad.
12. Salam
13. Tertib antara tiap rukun.
14. Thuma'ninah (tenang sejenak) dalam semua amalan. Thuma'ninah saat sujud atau ruku' minimal dengan membaca subhana robbiyal a'la wa bihamdih.


IV. PERKARA YANG MEMBATALKAN SHALAT

Perkara yang membatalkan shalat di bawah berlaku untuk shalat fardhu dan sunnah.

1. Sengaja berbicara
2. Bergerak yang bukan gerakan shalat berturut-turut sebanyak 3 x
3. Berhadats kecil atau besar
4. Terkena Najis
5. Terbukanya aurat dengan sengaja
6. BerUubah Niat
7. Membelakangi kiblat
8. Makan atau minum dengan sengaja walaupun sedikit
9. Tertawa terbahak-bahak
10. Murtad atau keluar dari Islam.
11. Meninggalkan salah satu rukun dengan sengaja
12. Mendahului Imam sebanyak 2 rukun apabila shalat dilaksanakan secara berjamaah.


V. GERAKAN DAN BACAAN SUNNAH DALAM SHALAT FARDHU

Hukumnya mendapat pahala apabila. Tapi tetap sah sholatnya apabila tidak melakukannya.

1. Membaca do'a iftitah setelah takbirotul ihrom (takbir pertama shalat).
2. Membaca takbir selain takbirotul ihram.
3. Membaca a'udzubillahi minasyaithanirrojim (ta'awudz) sebelum membaca Al Fatihah.
4. Membaca subhana robbiyal adzimi wa bihamdih (سُبْحَانَ رَبِيَ العَظِيمِ وَبحَمْدِه) saat rukuk. Dan membaca subhana robbiyal a'la wa bihamdih (سُبْحَانَ رَبِيَ الأعَلْيَ وَبحِمَدِه) saat sujud.
5. Membaca sami-Allohu liman hamidah (سمع الله لمن حمده) saat bangun dari rukuk.
6. Membaca robbana wa lakal hamdu (ربنا ولك الحمد) setelah tegak berdiri setelah rukuk.
7. Membaca qunut setelah rukuk rakaat kedua shalat subuh.
8. Membaca surat dari Al-Qur’an setelah membaca Al-Fatihah pada dua raka’at awal.
9. Membaca sholawat pada (tasyahud) awal.
10. Membaca do'a pada tasyahhud terakhir.
11. Meletakkan dua tangan pada lutut selama ruku’.
12. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri selama berdiri.
13. Duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan (duduk iftirash( di saat tasyahhud pertama dan ketika duduk di antara dua sujud.
14. Duduk tawarruk di saat tasyahhud (tahiyat) terakhir dalam shalat yang empat rakaat atau tiga rakaat. Duduk tawarruk itu ialah duduk di atas tanah dengan posisi kaki kiri berada di bawah kaki kanan, sementara kaki kanan tersebut ditegakkan.
15. Memberi isyarat (menunjuk) dengan jari telunjuk pada tasyahhud (tahiyyat) pertama dan terakhir, dari mulai pertama kali duduk sampai selesai membaca tasyahhud.
16. Mengeraskan bacaan (jahr) pada waktu shalat Subuh, shalat Jum'at, dan pada dua rakaat pertama dari shalat Maghrib dan shalat Isya'.
17. Menyamarkan bacaan pada waktu shalat Dhuhur, shalat Ashar dan pada rakaat ketiga dari shalat Maghrib dan dua rakaat terakhir dari shalat Isya'.


VI. BACAAN DOA DZIKIR SAAT SHALAT DAN SETELAH SHALAT FARDHU

Berikut bacaan, doa, dzikir dan wirid yang biasa dibaca pada saat shalat dan setelah shalat fardhu.


BACAAN DOA IFTITAH

Adalah bacaan yang dibaca setelah takbirotul ihram (takbir pembuka dalam sholat). Dan umumnya hanya dibaca pada shalat fardhu.

Berikut bacaan doa iftitah:

كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً
إنِي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ اْلمُشْرِكِين
إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِينَ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ اْلمُسْلِمِينَ

Artinya: Segala puji bagi Alloh. Maha Suci Alloh dipagi dan petang hari.
Kuhadapkan jiwa ragaku pada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan mengakui kebenaran serta berserah diri, dan tidaklah aku termasuk golongan orang-orang yang musyrik.
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya untuk Alloh Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu bagiNya karena dengan itu aku diperintah. Dan ketahuilah sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.

BACAAN DOA TASYAHHUD (TAHIYAT) AWAL


التَّحِيَّاتُ ألمُبَاركاتُ الصَّلَوَاتُ َالطَّيِّبَاتُ ِلِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلا مُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالحينَ ِ أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ محَمَّدًا رَسُولُُ الله اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ

BACAAN DOA TASYAHHUD (TAHIYAT) AKHIR

التَّحِيَّاتُ ألمباركات الصَّلَوَاتُ َالطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ ِ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُُ الله اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إبْرَاهِيم وعَلَي آلِ سَيدنا إِبْرَاهِيمَ و بَارِِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إبراهيم و علي آلِ سيدناإِبْرَاهِيمَ في العالمين إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

الَلهُمّ إنّي أعوذُبِكَ مِن عَذَابِ القَبرِ وَمِنْ عَذَابِ النارِ وِمْن عَذَاِب الِفتْنَةِ المَسِيحِ الدَجّال

يَا مُقَلّبَ القُلُوب ثَبِّتْ قَلْبي عَليَ دِيْنِك


BACAAN DOA ANTARA DUA SUJUD

رَبِّ اغْفِرْ ِلي وَارْحمَني وَاجْبرُنِي وَارْفَعْني وَارْزُقْنيِ وَعَافِني وَاعْفُ عَِني


BACAAN DOA SETELAH BANGUN DARI RUKUK

رَبّنا لَكَ الحَمْدَ مِلْءُ السَمَوَاتِ وَمِلْءُ الأرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ ِمنْ شَيءٍ بَعْدُ


VII. NIAT SHALAT WAJIB LIMA WAKTU

Berikut bacaan niat shalat lima waktu. Untuk shalat berjamaah, tambahkan makmuman atau imaman sesuai dengan posisi Anda.

1. Shalat Subuh

اُصَلِّى فَرْضَ الصّبْحِ رَكْعَتَينِ مُسْتَقْبِلَ الِقبْلَةِ اَدَاءً ِلله تعالى
2. Shalat Dzuhur

اصلّى فرض الظّهراربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
3. Shalat Ashar

اصلّى فرض العصراربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
4. Shalat Maghrib

اصلّى فرض المغرب ثلاث ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
5. Shalat Isya'

اصلّى فرض العشاءاربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى


VIII. BACAAN DZIKIR WIRID DOA SETELAH SHALAT 5 WAKTU

Setelah shalat, terutama sholat berjamaah, biasanya diiringi oleh bacaan wirid dzikir dan doa yang dipandu oleh imam shalat. Bacaan berikut bisa juga dibaca sendirian.

a. Bacaan dzikir dan wirid pendek yang dibaca persis setelah shalat dhuhur, ashar, maghrib dan isya'


أَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ لِى وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَشَائِخِيْ وَلِأصَحابِ اْلحُقُوْقِ الْوَاجِبَاتِ عَلَيَّ وَلجَمِيعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ×3

لاَ اِلهَ اِلاَّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ×3

أَللّهُمَّ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ×3

أَللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُالسَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَالْجَلاَلِ وَالاِكْرَامِ. أَللّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَمُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
اللَهْمَّ أعِنَا عَلَي ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وحُسْنِ بِعبادَتِك
اِلهِ يَا رَبِّيْ اَنْتَ مَوْلنَا

سُبْحَنَ اللّه. ×33
أَلْحَمْدُ لِلّهِ. ×33
أَللّهُ أَكْبَرُ ×33

أَللّهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَنَ اللّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللّهُ وَحْدَه‘ لاَشَرِيْكَ لَه‘، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلى كُلِّ شُيْئٍ قَدِيْرٌ وحسبنا الله ونعم الوكيل ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم

أستغفرالله العظيم ×33

أَفضَلُ الِذكْرِ فَاعْلَمْ أنَهُ لاإله إلا الله مُحمدً رَسُولُ الله×3

لآاِلهَ اِلاَّ اللّه 33×

Bacaan Doa Setelah Shalat 5 Waktu

Setelah wirid selesai, Imam shalat atau Anda dapat berdoa yang Anda kehendaki dengan bahasa Arab atau Indonesia. Salah satu doa Nabi setelah shalat wajib adalah di bawah ini berdasarkan hadits sahih riwayat Muslim.
ُ
اَللَهُمَّ أَصْلِحْ ِلي ِديني الذي هُوُ عِصْمَةُ أَمْرِي، وأَصْلِحْ ِلي دُنْيَايَ الَتِي فيها مَعَاِشي، وَأَصْلِحْ لي آخِرَتِي الَتِي ِفيهَا مَعَادِي، وَاجْعَلْ الحيَاةَ ِزيادَةً لي في كُلِ خَيْرٍ وَاجْعَلْ المَوْتَ رَاحَةً لي مِن كُلِ شَرِّ

b. Bacaan dzikir dan wirid panjang yang dibaca persis setelah shalat subuh

Di sebagian masjid, bacaan wirid panjang dibaca setelah shalat subuh, dzuhur dan maghrib.



أَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ لِى وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَشَائِخِيْ وَلِأصَحابِ اْلحُقُوْقِ الْوَاجِبَاتِ عَلَيَّ وَلجَمِيعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ×3

لاَ اِلهَ اِلاَّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ×3

أَللّهُمَّ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ×3

أَللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُالسَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَالْجَلاَلِ وَالاِكْرَامِ. أَللّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَمُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
اللَهْمَّ أعِنَا عَلَي ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وحُسْنِ بِعبادَتِك

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

ٱلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلعَـٰلَمِين * ٱلرّحمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ * مَـٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ * إِيَّاكَ نَعبُد وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ * ٱهدِنَا ٱلصِّرَٲطَ ٱلۡمُستَقِيمَ * صِرَٲطَ ٱلَّذِينَ أَنعمتَ عَلَيهِمۡ غَيرِ ٱلۡمَغضُوبِ عَلَيهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

وَإِلَـٰهُكُمۡ إِلَـٰهٌ۬ وَٲحِدٌ۬‌ لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرّحمَـٰنُ ٱلرَّحِيمُ

ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَىُّ ٱلقَيُّومُ‌ۚ لَا تَأۡخُذُهُ ۥ سِنَةٌ۬ وَلَا نَوۡمٌ۬‌ لَّهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلأَرۡضِ‌ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشۡفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦ‌يَعلَمُ مَا بَينَ أَيديهِمۡ وَمَا خَلفَهُمۡ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىۡءٍ۬ مِّنۡ عِلۡمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ‌ۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلأَرۡضَ‌ وَلَا يَؤُدُهُ ۥ حِفۡظُهُمَا‌ۚ وَهُوَ ٱلعَلِىُّ ٱلعَظِيمُ

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِليهِ مِن رَّبِّهِ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ‌ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلا ئكَتِهِۦ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَينَ أَحَدٍ۬ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعنَا وَأَطَعۡنَا‌ غُفرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيكَ ٱلۡمَصِيرُ لا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسعَهَا‌ۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيها مَا ٱكتَسَبَتۡ‌ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخطَأۡنَا‌ رَبَّنَا وَلَا تَحمِلۡ عَلَينَآ إِصرً۬ا كَمَا حَمَلتَهُ ۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَا‌ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَٱعفُ عَنَّا وَٱغفِرۡ لَنَا وَٱرحَمنَآ أَنتَ مَوۡلا نَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكافِرِينَ

شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُ ۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلۡمَلَا ئكَةُ وَأُوْلُواْ ٱلعِلمِ قَائما بِٱلقِسطِ‌ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلعَزِيزُ ٱلحكيمُ * إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلإِسلَامُ‌

قُلِ ٱللَّهُمَّ مَـٰلِكَ ٱلمُلكِ تُؤۡتِى ٱلمُلكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلمُلكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ بِيَدِكَ ٱلۡخَيۡرُ‌ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬ تُولِجُ ٱلَّيلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَتُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيلِ‌ وَتُخرِجُ ٱلۡحَىَّ مِنَ ٱلمَيِّتِ وَتُخرِجُ ٱلۡمَيِّتَ مِنَ ٱلۡحَىِّ‌ وَتَرۡزُقُ مَن تَشَآءُ بِغَيرِ حِسَابٍ۬

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ
{قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِن شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ *
وَمِن شَرِّ النَّفَّـثَـتِ فِى الْعُقَدِ * وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

اِلهِ يَا رَبِّيْ اَنْتَ مَوْلنَا

سُبْحَنَ اللّه. ×33
أَلْحَمْدُ لِلّهِ. ×33
أَللّهُ أَكْبَرُ ×33

أَللّهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَنَ اللّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللّهُ وَحْدَه‘ لاَشَرِيْكَ لَه‘، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلى كُلِّ شُيْئٍ قَدِيْرٌ وحسبنا الله ونعم الوكيل ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم

أستغفرالله العظيم ×33

أَفضَلُ الِذكْرِ فَاعْلَمْ أنَهُ لاإله إلا الله مُحمدً رَسُولُ الله×3

لآاِلهَ اِلاَّ اللّه 33×

Bacaan Doa Setelah Shalat 5 Waktu

Setelah wirid selesai, Imam shalat atau Anda dapat berdoa yang Anda kehendaki dengan bahasa Arab atau Indonesia. Salah satu doa Nabi setelah shalat wajib adalah di bawah ini berdasarkan hadits sahih riwayat Muslim.
ُ
اَللَهُمَّ أَصْلِحْ ِلي ِديني الذي هُوُ عِصْمَةُ أَمْرِي، وأَصْلِحْ ِلي دُنْيَايَ الَتِي فيها مَعَاِشي، وَأَصْلِحْ لي آخِرَتِي الَتِي ِفيهَا مَعَادِي، وَاجْعَلْ الحيَاةَ ِزيادَةً لي في كُلِ خَيْرٍ وَاجْعَلْ المَوْتَ رَاحَةً لي مِن كُلِ شَرِّ

______________________________________________________________

TANYA JAWAB SEPUTAR SHALAT

Pertanyaan-pertanyaan dari pembaca dan pengunjung kolom ini seputar shalat dan bersuci


HUKUM SHALAT ORANG YANG MEMEGANG DAGING BABI DAN MAKAN MINYAK BABI

TANYA

Asalamualaikum ustad.....

Maaf pak ustad agil minta waktunya tuk mananyakan sesuatu pd Pak ustad,,,

perkenalkan namaku agil aku butuh bamget pengarahn dari seorg ustad krn selama 6 tahun aku hidup di luar negri aku telah memegang daging babi bahkan terkadabg makanan yg aku makan mengandung campuran mnyak/ daging babi....

Selama ini aku merasa tertekan dgn khidupn sperti nie aku sangat takut dan risau apkah najis2 itu dpt d bersihkn or msh bsakah aku menjalnkn shalat dll?? Untuk jwbn'y aku ucpkn byk2 trimaksh....

JAWAB

Hukum daging babi dan minyak babi adalah najis mughaladzah menurut madzhab Syafi'i. Itu artinya, orang yang memegangnya harus menyucikan diri dengan 7 kali siraman air salah satunya dicampur dengan tanah.

Salah satu syarat shalat adalah harus dalam keadaan suci dari hadats (kecil dan besar) dan suci dari najis. Karena itu hukum shalat orang yang terkena najis, apalagi najis babi, adalah tidak sah dan harus mengulangi.

Sedangkan makanan mengandung babi yang sudah terlanjur dimakan hukumnya haram. Akan tetapi kalau sudah terlanjur termakan, maka Anda diwajibkan bertaubat nasuha, menyesali dan tidak mengulanginya lagi. Insyaallah Allah akan mengampuni dosa Anda.

Sumber : www.alkhoirot.net

0 nhận xét:

Đăng nhận xét